Melihat Budaya Bali Dalam Spirit Islam: Inklusivisme Islam Pegayaman Sebagai Modal Pengembangan Wisata Budaya
DOI:
https://doi.org/10.33649/pusaka.v3i1.76Keywords:
Budaya Bali, Islam Pegayaman, Wisata BudayaAbstract
Bali sebagai destinasi wisata dunia dituntut untuk terus berinovasi dan berkreativitas untuk menghadapi persaingan wisata global. Salah satu destinasi wisata budaya yang bisa dikembangkan adalah wisata budaya masyarakat Islam Pegayaman yang telah mengintegrasikan nilai-nilai budaya Bali dalam bingkai ajaran Islam. Tulisan ini mencoba mengeksplorasi budaya masyarakat Islam Pegayaman sebagai modal pengembangan kegiatan kepariwisataan. Selain itu, tulisan ini juga berupaya menawarkan model wisata yang tepat sesuai dengan kondisi masyarakat Pegayaman. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dalam mengeksplorasi budaya masyarakat Pegayaman serta pendekatan Attraction, Accessibility, Amenities dan Ancillary untuk melihat kelayakan desa Pegayaman menjadi destinasi wisata baru. Hasil studi menunjukkan bahwa secara umum, budaya masyarakat Pegayaman telah mengintegrasikan berbagai unsur budaya Bali yang telah disesuaikan dengan kaidah Islam. Inklusivitas ini memiliki peluang besar dalam industri pariwisata di Bali ke depan. Kondisi Attraction, Accessibility, Amenities dan Ancillary juga menunjukkan gejala yang positif untuk kegiatan pariwisata. Berdasarkan kondisi masyarakat Pegayaman yang teguh menjalankan ajaran Islam, maka model wisata yang tepat dikembangkan adalah wisata halal. Wisata halal menuntut segala bentuk kegiatan kepariwisataan mengintegrasikan nilai-nilai Islam baik wisatawan maupun pihak pengelola. Pengembangan wisata halal Desa Pegayaman menjadi peluang besar di masa depan dan bisa menggerakan perekonomian masyarakat Pegayaman.
References
Adinugraha, Hendri H. (2018). “Desa Wisata Halal:
Konsep dan Implementasinya di Indonesia”.
Human Falah, Vol 5, No 1, pp 28-48.
Anom, I Putu, dkk. (2017). “Tourism Metamorfosis:
Tahapan Selama Seratus Tahun Perkembangan
dan Prediksi Pariwisata Bali”. Jurnal Kajian
Bali, Vol 7 No 2, pp 59-80.
Ardhana, I Ketut, Dkk. (2011). Masyarakat
Multikultural Bali, Tinjauan Sejarah, Migrasi
dan Integrasi. Denpasar: Pustaka Larasan.
Budarsa, Gede. (2014). “Penyerapan Unsur-Unsur
Budaya Bali dalam Masyarakat Islam di Desa
Pegayaman”. Skripsi, Prodi Antropologi
Universitas Udayana.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu
Antropologi. Jakarta: Rinekacipta.
Kumbara, AA Ngr Anom. (2001). “Pembangunan
Pariwisata Indonesia Berdimensi Kerakyatan
dan Berwawasan Eko-Budaya: Belajar dari
Kasus Pariwisata Bali”. Makalah, Universitas
Udayana Bali.
Panjaitan, Dorothy Rouliy H. (2018). Perilaku
Konsumen Indonesia Memilih Destinasi Wisata
Halal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Perkembangan Pariwisata Bali September 2019,
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
Profil Desa Pegayaman Tahun 2019.
Setyanto, Ilham. (2019). “Pengaruh Komponen
Destinasi Wisata (4A) Terhadap Kepuasan
Pengunjung Pantai Gemah Tulungagung”.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 72, No
, pp 159-167.
Subarkah, Alwafi Ridho. (2018). “Potensi dan
Prospek Wisata Halal dalam Meningkatkan
Ekonomi Daerah (Studi Kasus Nusa Tenggara
Barat)”. Jurnal Sospol, Vol 4 No 2, pp 49-72.
Sugiyarto. (2018). “Pengembangan Pariwisata
Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal”. Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol 7 No 1, pp 45-52.
Suryawan, I Ngurah. (2010). Genealogi Kekerasan
dan Pergolakan Subaltern, Bara di Bali Utara.
Jakarta: Prenada Media Group.
Wandhini, Amalia Fiqia dkk. (2019). “Halal Tourism
in Bali: Pengaruh dan Tantangan
Mengembangkan Wisata Halal di Bali”. Activa:
Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 2, No 2, pp 1 -21..
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.