Perkembangan Wisata Alam Bantimurung Dalam Prespektif Sejarah dan Budaya

Authors

  • Arnita Vitasari Universitas Negeri Makassar
  • Jumadi Universitas Negeri Makassar
  • Patahuddin Universitas Negeri Makassar
  • Syamsu Rijal Politeknik Pariwisata Makassar

DOI:

https://doi.org/10.33649/pusaka.v3i1.68

Keywords:

Historical Tourism, Bantimurung Nature Tourism, Maros

Abstract

This study aims to determine the background of Bantimurung including the Bantimurung-Bulusaraung National Park, the development of Bantimurung as a tourist attraction and the impact of the presence of the Bantimurung Nature Tourism Area in 2000-2018. This research is a historical research with a historical methodology that has stages namely, heuristics (data collection), criticism (verification), interpretation (interpretation) and historiography (history writing). The results of this study indicate that the background of Bantimurung enters the Bantimurung-Bulusaraung National Park, because Bantimurung is a natural area with beautiful scenery that must be protected. Development of the Bantimurung Nature Tourism Area continues to experience development and continue to explore what is in this area including the objects in it. Various efforts have been made by the Department of Tourism both in developing infrastructure and detailed administrative arrangements. The presence of this tourist attraction is as a forum for the community around Maros Regency to support the economy, a place for students to research and become a place of recreation for all people.

References

Abd Kadir, W., Nurhaedah, M., & Purwanti, R. (2013). Konflik pada kawasan taman nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan dan upaya penyelesaiannya. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 29170.

Agus, A., & Ridwan, M. (2019). Pemetaan Objek Wisata Alam Kabupaten Kepulauan Selayar Berbasis Sistem Informasi Geografis Arcgis 10.5. PUSAKA (Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event), 1(1), 45–50.

Aini, W., Ridwan, M., & Emrizal, E. (2019). Perencanaan

Paket Wisata Sejarah Lembah Bakkara Kecamatan

Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan

Sumatera Utara. Pusaka (Journal of Tourism,

Hospitality, Travel and Business Event), 1(2), 59–63.

Akhmaddhian, S. (2013). Peran pemerintah daerah dalam

mewujudkan hutan konservasi berdasarkan UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

(Studi di Kabupaten Kuningan). Jurnal Dinamika

Hukum, 13(3), 446–456.

Area, O. F. B.-B. N. T., & Area, I. N. M. P. K. (2018).

Valuasi Ekonomi Nilai Guna Langsung Kawasan

Wisata Alam Bantimurung-Bulusaraung di Kawasan

Karst Maros Pangkep (KKMP). Jurnal Ekonomika

Volume IX No.

Babul, B. T. N. (2008). Rencana Pengelolaan Jangka

Panjang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Periode 2008-2027 Kabupaten Maros dan Pangkep

Provinsi Sulawesi Selatan. Maros: Kantor Balai

Taman Na Sional Bantimurung Bulusaraung.

Brumm, A., Shagir, K. J., Ismail, T., Hakim, B., Perston,

Y., Newman, K., & Macknight, C. (2019). Retracing

Alfred Russel Wallace’s 1857 expedition to the

Maros karsts of Sulawesi. Biological Journal of the

Linnean Society, 126(4), 637–654.

Chaeril, C., Tjoneng, A., & Saida, S. (2018). Analisis

Kerawanan Longsor Berbasis Spasial di Kawasan

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Agrotek,

(1), 54–68.

Halim, L. F. (2016). Pengelolaan Dan Potensi Eko Wisata

di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 10(2).

Hamid, S. M. A. R. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah.

Makassar: Rayhan Intermedia.

Indonesia, K. K. R. (2014). Peraturan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia Nomor: P. 56/menhut-II/2014

tentang MMP dan Berita Negara Republik Indonesia

, 2016 KEMEN-LHK. MMP.

Isnan, W. (2016). Karakteristik dan preferensi pengunjung

wisata alam bantimurung. Buletin Eboni, 13(1), 69–

Kadir, A. W., Purwanto, R. H., & Poedjirahajoe, E.

(2013). Analisis Stakeholder Pengelolaan Taman

Nasional Bantimurung Bulusaraung, Propvinsi

Sulawesi Selatan (Stakeholder Analysis of

Bantimurung Bulusaraung National Park

Management, South Sulawesi Province). Jurnal

Manusia Dan Lingkungan, 20(1), 11–21.

MacKinnon, J., Phillipps, K., & van Balen, B. (1998). Seri

panduan lapangan burung-burung di Sumatera,

Jawa, Bali dan Kalimantan (termasuk Sabah,

Sarawak dan Brunei Darussalam). Bogor: Birdlife.

Mustari, A. H., Pramana, Y., & Nurlinda, R. (2013).

Keanekaragaman Kupu-kupu di Taman Nasional

Bantimurung Bulusaraung. Media Konservasi, 18(2).

Ngatimin, S. N. A., Nasruddin, A., Abdullah, T., &

Bulawan, J. A. (n.d.). Teknologi Perlindungan

Tanaman Palawija Secara Ramah Lingkungan.

Penerbit LeutikaPrio.

Ngatimin, S. N. A., Nasruddin, A., Gassa, A., & Abdullah,

T. (2019). Keanekaragaman Hayati Kupu-kupu

Berbasis Pelestarian Lingkungan di Taman Nasional

Bantimurung-Bulusaraung. BIOMA: JURNAL

BIOLOGI MAKASSAR, 4(2), 145–152.

Pembinaan, P., (Indonesia), P. B., Pendidikan, I. D.,

Kebudayaan, Pustaka, B., & PN. (1991). Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Vol. 3658). Balai Pustaka.

Pristiyanto, D. (2005). Taman Nasional menurut Ditjen

PHKA. Dalam Http://Www. Ditjenphka. Go.

Id/Kawasan/Tn. Php.[Diakses Tanggal 8 Maret

.

Purwanto, R. H., & Poedjirahajoe, E. (2012). Peremajaan

Kemiri (Aleurites mollucana Wild.) PADA Kawasan

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Sebuah

Tinjauan Kebijakan Pemerintah). Jurnal Analisis

Kebijakan Kehutanan, 9(3), 176–189.

Putri, I. A. (2016). Pengaruh aktivitas pariwisata terhadap

keragaman jenis dan populasi kupu-kupu di taman

nasional bantimurung bulusaraung. Jurnal Penelitian

Hutan Dan Konservasi Alam, 13(2), 101–118.

Putri, I. A. (2017). Peran Sungai Pattunuang dalam

pengembangan ekowisata di obyek wisata alam

Pattunuang Assue, Taman Nasional Bantimurung

Bulusaraung. Lambung Mangkurat University Press.

Saragih, B., Sipayung, T., Saragih, J. R., & Dabukke, F.

B. M. (1998). Agribisnis: Paradigma baru

pembangunan ekonomi berbasis pertanian. Yayasan

Mulia Persada Indonesia Dan PT. Surveyor Indo.

SHAGIR, K. J., & IQBAL, M. (2012). White-eyed

Buzzard Butastur teesa, a new species for Greater

Sundas and Wallacea.

Siburian, R. (2010). Pengelolaan Taman Nasional

Bantimurung-Bulusaraung dan Dampaknya

Terhadap Masyarakat Lokal. Jurnal Masyarakat

Dan Budaya, 12(1), 119–144.

Sjamsuddin, H., & Nursam. (2007). Metodologi sejarah.

Ombak.

Downloads

Published

2024-06-07

How to Cite

Arnita Vitasari, Jumadi, Patahuddin, & Syamsu Rijal. (2024). Perkembangan Wisata Alam Bantimurung Dalam Prespektif Sejarah dan Budaya. Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event, 3(1), 49–61. https://doi.org/10.33649/pusaka.v3i1.68

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.